Apih…
Engkau baik-baik saja kan di Surga?
Sudut mataku selalu basah setiap kali mengingatmu,
Apih adalah energi terbesar bagi kami,
Apih telah bekerja keras untuk kami,
Apih telah mengajarkan kemandirian pada kami, dan
Apih selalu memeluk kami dengan petuah-petuahmu.
Apih…
Engkau adalah sosok yang pendiam,
Tetapi kenapa rumah itu terasa semakin sepi tanpamu
Tempat duduk diteras rumah yang sering kau singgahi
Untuk melepas lelah dan menanti anak-anakmu ‘mengadu’
Kini kosong seolah turut merasakan kehilanganmu
Apih…
Setelah 146 hari dari hari kepergianmu
Aku tak bisa lagi mencium tanganmu
Hanya bunga yang dapat kutaburkan diatas pusara
Dan doa yang aku panjatkan untukmu
Soal Kejujuran yang selalu saja kau ajarkan
Masih saja menjadi pelajaran tersulit buat aku
Bahkan terkadang aku merasa tak sanggup
Menjalani hidup didunia fana tanpamu
Aku selalu merindukan Apih…
Dan aku berharap kelak kita dapat berkumpul lagi di Surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar